APLIKASI
KONSEP SOCIAL IMAGINATION
(Optimalisasi
Kinerja Sarbagita melalui Sistem Parkir dan Tiket Penjemputan)
TUGAS
TEORI SOSIOLOGI MODERN
OLEH
1.
ARNI DARMAYANTI (1221005001)
2.
M. ZAINAL ARIFIN (1221005006)
3.
NI KADEK TRISNA S. (1221005012)
4.
RENAIS RAMBU H. D. (1221005019)
5.
NASARIUS JULIUS T. (1221005030)
1.
PERMASALHAN
YANG DITEMUI
Pemanfaatan trasn sarbagita tidak sesuai dengan apa
yang telah ditujukan sejak sarbagita pertama kali dijadikan sebagai pemecah
masalah dari kemacetan di kota Denpasar, itu semua terjadi karena tidak adanya
dukungan dari masyarakat. Kemacetanpun masih terjadi di pusat kota yang sudah
menjadi budaya bagi kota Denpasar, walaupun adanya sarbagita masyarakat masih
banyak yang menggunakan kendaraan pribadi yang memadati kota. Sarbagita tidak
dilihat sebagai pemecah masalah kemacetan akan tetapi menambah kemacetan yang
terjadi karena sarbagita berjalan tanpa henti dan dengan tidak ada penumpang.
Itu semua mengakibatkan polusi dan pemborosan dari pengeluaran yang dilakukan
oleh pemerintah daerah Bali.
Sosialisasi tentang sarbagita juga sangat kurang
yang mengakibatkan banyak masyarakat yang masih tidak mengetahui tentang
sarbagita. Tempat halte dari sarbagitapun hanya ada di pusat kota dan pinggiran
jalan saja, sedangkan untuk menempuh jarak ke halte sarbagita kadang-kadang
penumpang banyak yang mengeluh karena jauh, ada juga penumpang yang diantar
kerabatnya ke halte sarbagita, itu adalah contoh masyarakat yang peduli akan
kemacetan yang terjadi, akan tetapi kalau masyarakat yang acuh akan masalah
tersebut akan lebih memilih naik kendaraan pribadi dari pada berjalan jauh ke
halte atau diantar kerabatnya yang ujung-ujungnya berkendara juga menggunakan
kendaraan pribadi.
2. LATAR BELAKANG
Provinsi Bali merupakan pusat pariwisata yang utama
di Indonesia, dengan reputasi yang dikenal luas di dunia, Provinsi Bali menjadi
tujuan utama bagi para wisatawan baik
domestik maupun luar negeri. Kondisi yang demikian berdampak pada terjadinya
peningkatan intensitas kegiatan dan pergerakan manusia secara signifikan
khususnya kota Denpasar, Badung, dan Gianyar. Denpasar merupakan ibu kota
provinsi Bali.
Semakin meningkatnya intensitas kegiatan ekonomi dan
pergerakan manusia berdampak pada permasalahan trnsportasi di tiga kawasan
tersebut khususnya permasalahan kepadatan dan kemacetan lalu lintas. Penyebab
kemacetan dan kepadatan lalu lintas di Kota Denpasar dan sekitarnya. Salah satu
kebijakan untuk mengatasi permasalahan di atas tersebut adalah penyediaan
transportasi publik yaitu Bus Trans SARBAGITA
(Denpasar,Badung,Gianyar,Tabanan). Bus trans SARBAGITA merupakan sistem yang mengadopsi sistem Bus
Way, yang dimana busway merupakan sistem bus cepat atau rapid transit yang dilengkapi dengan
fasilitas halte dan lajur khusus, sementara Bus Trans SARBAGITA merupakan moda
angkutan umum yang mencakup trayek lintas kota/Kabupaten dan trayek dalam
kota/kabupaten. Namun sejak awal beroprasi Bus Trans SARBAGITA ini sepertinya
kurang mendapatkan respon yang baik dari masyarakat yang menggunakan fasilitas
bus trans sarbagita tersebut. Salah satu faktor penyebab terjadinya hal
tersebut adalah tidak adanya fasilitas untuk pengguna kendaraan bermotor untuk
memarkir kendaraan pribadi mereka. Dalam hal lain mereka ingin menggunakan
angkutan umum tersebut. Dan selain dari hal tersebut juga tidak adanya tempat
pembelian tiket penjemputan yang tetap untuk penumpang. Selain kedua faktor
tersebut belum juga ada karakteristik yang terlihat dari penggunaan Bus Trans
SARBAGITA. Karena itulah perlu diadakan sebuah kajian untuk mengevaluasi
kinerja Bus Trans SARBAGITA, fasilitas tempat parkir untuk pengguna kendaraan
pribadi, yang akan menggunakan Bus Trans SARBAGITA dan tiket untuk penjemputan
yang tetap belum tersedia. Maka atas
dasar latar belakang permasalahan itulah kami memiliki judul tugas “Optimalisasi Kinerja Sarbagita melalui Sistem
Parkir dan Tiket Penjemputan”
3.
URGENSI
ATAU PENTINGNYA MASLAH
Bus trans Sarbagita di Bali disediakan oleh
pemerintah Bali sebagai angkutan umum untuk mengurangi kurva kemacetan yang
semakin meningkat. Namun dalam kenyataannya bus Trans Sarbagita belum bekerja
secara efektif dikarenakan pengoperasian bus tersebut yang belum optimal. Jam
kedatangan di halte bus yag kadang telat sehingga kebanyakan orang enggan untuk
menggunakan jasa angkutan tersebut. Orang lebih memilih untuk membawa kendaraan
pribadi ketimbang menunggu di halte.
Melihat dari keadaan yang demikian, kami ingin
membuat suatu sistem yang mungkin jauh lebih memudahkan masyarakat dalam
pemanfaatan jasa angkutan tersebut, yakni sistem penyediaan lahan parkir dan
sistem tiket penjemputan. Dengan adanya sistem tersebut kami berharap
terjadinya efektifitas kinerja dari bus trans Sarbagita. Dengan sistem tersebut
juga dapat menarik daya tarik dari penumpang untuk terus menggunakan jasa
angkutan Trans Sarbagita jika sudah difasilitasi dengan adanya sistem tersebut.
Kami juga berharap agar dengan dibentuk dan diberlakukan sistemi itu kurva
kemacetan di Bali dapat sedikit ditekan.
4. LANGKAH YANG DILAKUKAN UNTUK
MENGATASI MASALAH
Masalah tentang pemanfaatan sarbagita yang tidak
dilakukan secara optimal dapat minimalisir dengan adanya kesadaran yang
dimiliki oleh masyarakat tentang pentingnya mengatasi kemacetan yang sudah
membudaya untuk kepentingan bersama. Dengan kesadaran yang dimiliki tersebut
tidak dapat tumbuh dengan sendirinya tanpa adanya pembeitahuan oleh pemerintah
daerah setempat yang dapat dilakukan lewat televise yaitu Bali Tv, radio dan
penguuman berupa selebaran kertas yang ditempel di tempat public maupun
sekolah-sekolah. Serelah masyarakat tahu kan hal tersebut, ,maka masyarakat
akan lebih mengerti akan pentingnya kebijakan pemerintah daerah mengeluarkan
sarbagita sebagai pemecah masalah kemacetan.
Menciptakan Bali yang terhidar dari kemacetan di
kota-kota besar di Bali juga dapat dilakukan dengan membuat lahan parkir di
daerah dekat halte sarbagita, agar supaya pengguna kendaraan pribadi parkir di
tempat tersebut dan berjalan kaki ke halte dan lansung naik Bus dengan menunggu
paling lama sekitar 5 menit. Dengan adanya lahan parkir tersebut mampu
mendorong minat penumpang agar lebih berminat menggunakan sarbagita dan
meninggalkan kebiasaan buruk memakai kendaraan pribadi.
Langkah yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan
kurang efektifnya kinerja SARBAGITA adalah dengan memperbaiki kinerja internal
SARBAGITA yaitu waktu keberangkatan yang disebut sangat lama dan menggunakan “sistem
parkir dan tiket penjemputan”. Dimana kerja sistem tersebut adalah dengan jalan
pemerintah membangun tempat parkir yang layak di dekat setiap halte sebagai
tempat parkir setiap masyarakat yang ingin menggunakan SARBGITA.
Kemudian mereka akan mendapatkan tiket yang
merupakan tiket untuk parkir sekaligus tiket untuk menaiki SARBAGITA. Sehingga
dengan adanya sistem seperti itu secara tidak langsung akan mengurangi volume
kendaraan yang menjadi persoalan pokok kemacetan dan juga akan terbentuk sebuah
keefektifan sistem penggunaan layanan. Jadi urutan penggunaan sistem ini adalah
:
1. Pengguna
memarkir kendaraannya di tempat parkir yang sudah disediaakan.
2. Pengguna
akan mendapatkan tiket parkir dan tiket untuk menaiki SARBAGITA dan tarifnya
disesuaikan dengan jenis kendaraan yang diparkir dan status pengguna
(Umum/pelajar)
3. Setelah
mendapatkan tiket calon penumpang menuju halted an menunggu SARBAGITA datang
dengan jangka waktu keterlambatan sekitar 5 menit.
5. PARTISIPATORI RESOURCES YANG DIKEMBANGKAN.
Partisipasi merupakan suatu kerjasama atau ikut
mengambil bagian dalam menjalan sesuatu usaha untuk kepentingan bersama, dimana
dalam hal ini tidak hanya pemerintah saja yang ikut campur dalam berperang
mengurangi kemacetan akan tetapi masyarakat juga sangat berperan penting dalam
hal tersebut.
Dalam masalah ini Participatory
resources yang kami kembangkan adalah memberdayakan masyarakat agar menggunakan
TRANSARBAGITA yang ada sehingga dapat mengurangi kemacetan yang ada dan juga
melakukan sosialisasi di masyarakat tentang tentang penggunaan SARBAGITA.kami
juga mengembangkan system parkir yang dimana masyarakat yang ingin menggunakan
sarbagita arus memarkirkan mobilnya dilahan yang telah disiapkan,sehingga
masyarakat dapat menggunakan sarbagita sesuai dengan fungsinya.
6. TANGGAPAN
YANG ADA DALAM MASYARAKAT
Menurut sebagian masyarakat untuk keadaan bus nya
sendiri cukup baik, bersih dan nyaman, dan tarif yg dikenakan nya pun terbilang
cukup murah ya. Andaikata kalau menggunakan kendaraan pribadi menghabiskan uang
sebesar Rp 20.000 untuk pulang perginya yaitu seandainya dari bukit ke Denpasar
karena urusan perkuliahan, maka akan lebih ekonomis apabila menggunakan
sarbagita yang hanya Rp 2.500 untuk pelajar dan mahasiswa dan Rp 3.000 untuk
umum. Akan tetapi sarbagita juga tidak semata-mata menguntungkan bagi
penumpangnya karena pemberhentian bus yang sangat kurang dari perhatian dan
ketidak bersihan haltenya. Jam tiba bus juga sangat lama mengakibatkan penumpang
harus menunggu sampai berjam-jam yang sakan membuat sebagian orang merasa sangat dirugikan dalam hal waktu.
Bus transarbagita memang katanya bisa membantu
mengurangi kemacetan, akan tetapi dalam kenyataannya kan tidak. Sarbagita hanya
membantu sebagian penumpang untuk lebih nyaman dalam berkendara, tinggal duduk
santé , dengan AC dan nyampai ke tujuan. Sarbagita juga membantu mahasiswa
teutama yang saya lihat mahasiswa UNUD yang kadang-kadang kos di denpasar
tetapi kulyahnya di bukit ataupun sebaliknya untuk ke kampusnya.
Menurut saya, pemerintahan Bali harus mengeluarkan
suatu undang-undang dimana yang berkaitan dengan tidak dibolehkannya
menggunakan mobil dengan penumpang yang kosong, mobil seharusnya diisi minimal
4 orang. Tidak boleh hanya supirnya saja. Kalau perlu setiap hari lakukan razia
di titik-titik tertentu untuk menegakkan hal tersebut. Karena walaupun beribu
bus dikeluarkkan pemerintah akan tetapi masih saja kendaraan pribadi memadati
kota denpasar, itu semua tidak ada gunanya, hanya akan menambah kemacatan yang
disebabkan bus besar (sarbagita) tersebut. Langkah yang lain menurut saya
adalah dengan dibuatnya jalur bus tersendiri, karena sebagian orang mikir-mikir
dulu kalau mau menggunakan sarbagita, karena katanya nyampainya lama. Perjalanan
yang 1 jam bisa menjadi 1.5 jam, malahan sampai 2 jam.
Pembuatan jalan untuk bus itu bisa dilakukan dijalan
tol yang sekarang, kan jalan tolnya tidak ada fungsinya, sebagian besar
masyarakarakat juga tidak menggunkan jalan tol. Kemacetan juga masih kan.
Seharusnya jalan tol itu sebagai jalan untuk sarbagita. Kalu sarbagita berjalan
dengan lancar dan tidak lama maupun datangnya cepat menurut waktu yang telah
ditentukan, saya yakin kalau kemacetan akan terlewatkan. Karena menguntungkan
sekali menggunakan sarbagita. Baik itu dari masalah pelayanan maupu dari segi
ekonominya.
Terimakasi
pak sebelumnya, saya disisi bersama teman-teman saya yang lain berencana dalam
mengoptimalisasi kinerja sarbagita akan melakukan sistem parker dan lansung
jalan. Maksudnya, akan dibuatkan lahan parker yang dekat dengan halte sarbagita
yang akan digunakan oleh masyarakat untuk parkir kendaraannya dan berjalan ke
halte.
7.
KESIMPULAN
DAN SARAN
a.
Kesimpulan
Sarbagita
merupakan suatu kebijakan pemerintah daerah Bali yang dikeluarkan atau
beroprasi untuk mencegah kemacetan yang terjadi di kota-kota besar di Bali,
akan tetapi dalam pemanfaatannya sarbagita tidak menjalankan fungsinya secara
optimal, karena kehadiran sarbagita tidak diketahui oleh seluruh lapisan
masyarakat yang ada di Bali dan juga sarbagita tidak menjalankan fungsinya
sebagai pemudah penumpang untuk pergi ke tempat tujuannya karena akses
sarbagita yang hanya diketahui oleh sebagian masyarakat yang ada di kota dan
sarbagita yang lalai menjemput penumpangnya sehingga banyak penumpang yang
mengeluh. Oleh karena itu untuk memanfaatkan sarbagita secara optimal maka
dilakukan banyak langkah dan solusi yang ditawarkan oleh masyarakat maupun oleh
kelompok kami, yang diantaranya yaitu pembuatan lahan parkir untuk kendaraan
pribadi di dekat halte sarbagita.
b.
Saran
Saran
yang dapat kelompok kami tawarkan yaitu kami dapatkan dari suara masyarakat
yaitu perlu adanya sosialisasi yang lebih memantapkan pengetahuan masyarakan
akan keberadaan sarbagita dan kelalaian yang selama ini terjadi oleh pengelola
sarbagita tersebut mampu dipecahkan agar tidak membuat penumpang menjadi
kecapean dalam menunggu sarbagita. Kebersihan halte sarbagita juga harus tetap
terjaga dengan baik sehingga pemandangan pusat kota terlihat indah, yang lebih
pentingnya lagi keluhan yang ada pada masyarakat dan saran dari masyarakat
dapat ditindak lanjuti oleh pihak-pihak yang terkait dan mengenai Optimalisasi Kinerja Sarbagita
melalui Sistem Parkir dan Tiket Penjemputan adalah solusi
yang paling tepat untuk mencegah kemacetan yang terjadi karena sarbagita dapat
menjalankan tugasnya dengan baik dan lancar.
8.
DESKRIPSI HASIL WAWANCARA.
a.
Narasumber
pertama
Nama : Rahaditya Putra
Umur :
21 Tahun
Alamat :
Jakarta
1.
Bagaimana penilaian atau tanggapan anda
tentang trans sarbagita?
jawaban: Menurut saya utk keadaan bus nya sendiri cukup baik, bersih dan nyaman. Dan tarif yg dikenakan nya pun terbilang cukup murah ya. Andaikata saya dari bukit ke dps karena urusan perkuliahan, naik motor saya menghabiskan 10rb utk bukit-dps-bukit. Apalagi ketika saya memakai mobil saya. Sedangkan utk naik trans sarbagita hanya 5rb. Itu makanya sesekali saya menggunakan trans sarbagita. Hemat uang, hemat energi tenaga, karena saya tidak perlu menyetir kendaraan pribadi saya.
jawaban: Menurut saya utk keadaan bus nya sendiri cukup baik, bersih dan nyaman. Dan tarif yg dikenakan nya pun terbilang cukup murah ya. Andaikata saya dari bukit ke dps karena urusan perkuliahan, naik motor saya menghabiskan 10rb utk bukit-dps-bukit. Apalagi ketika saya memakai mobil saya. Sedangkan utk naik trans sarbagita hanya 5rb. Itu makanya sesekali saya menggunakan trans sarbagita. Hemat uang, hemat energi tenaga, karena saya tidak perlu menyetir kendaraan pribadi saya.
2.
Adakah keluhan yang menyangkut hal trans
sarbagita?
jawaban: Yang saya keluhkan itu keberadaan pemberhentian bis nya yg sangat kurang perhatian oleh pengelola nya dapat dilihat dari ketidakbersihannya halte dan kelayakannya. Dan saya juga mengeluh karena jam tiba bus nya yang sangat lama, mungkin karena jumlah armada bus nya masih terbatas ya.
jawaban: Yang saya keluhkan itu keberadaan pemberhentian bis nya yg sangat kurang perhatian oleh pengelola nya dapat dilihat dari ketidakbersihannya halte dan kelayakannya. Dan saya juga mengeluh karena jam tiba bus nya yang sangat lama, mungkin karena jumlah armada bus nya masih terbatas ya.
3.
Apa harapan anda ke depan nya untuk
trans sarbagita?
jawaban: Harapan nya ya supaya bisa diperbanyaklah armada trans sarbagita nya, supaya penumpang tidak menunggu terlalu lama. Dan juga supaya halte nya lebih diperhatikan kebersihan dan kelayakannya agar para penumpang yg menunggu merasa nyaman.
jawaban: Harapan nya ya supaya bisa diperbanyaklah armada trans sarbagita nya, supaya penumpang tidak menunggu terlalu lama. Dan juga supaya halte nya lebih diperhatikan kebersihan dan kelayakannya agar para penumpang yg menunggu merasa nyaman.
b.
Narasumber
ke 2
Nama : Awat
Alamat : Jln Serma Made Pil
Gang III No 1 Sanglah Utara Denpasar Barat
Umur : 50 Tahun
Pekerjaan : Ketua Rt
Hasil
wawancara
1. Bagaimana
pendapat bapak tentang adanya bus trans sarbagita?
Jawaban: Bus transarbagita memang dapat katanya bisa
membantu mengurangi kemacetan, akan tetapi dalam kenyataannya kan tidak.
Sarbagita hanya membantu sebagian penumpang untuk lebih nyaman dalam
berkendara, tinggal duduk santé , dengan AC dan nyampai ke tujuan. Sarbagita
juga membantu mahasiswa teutama yang saya lihat mahasiswa UNUD yang
kadang-kadang kos di denpasar tetapi kulyahnya di bukit ataupun sebaliknya
untuk ke kampusnya.
2. Kan
tadi bapak bilang sarbagita tidak menurangi kemacetan sebgaimana tujuan awal
sarbagita di bentuk, terus apakebijakan pemerintah provinsi Bali dalam
megoptimalisasi kinerja dari sarbagita?
Jawaban: Menurut saya, pemerintahan Bali harus
mengeluarkan suatu undang-undang dimana yang berkaitan dengan tidak
dibolehkannya menggunakan mobil dengan penumpang yang kosong, mobil seharusnya
diisi minimal 4 orang. Tidak boleh hanya supirnya saja. Kalau perlu setiap hari
lakukan razia di titik-titik tertentu untuk menegakkan hal tersebut. Karena
walaupun beribu bus dikeluarkkan pemerintah akan tetapi masih saja kendaraan
pribadi memadati kota denpasar, itu semua tidak ada gunanya, hanya akan
menambah kemacatan yang disebabkan bus besar (sarbagita) tersebut. Langkah yang
lain menurut saya adalah dengan dibuatnya jalur bus tersendiri, karena sebagian
orang mikir-mikir dulu kalau mau menggunakan sarbagita, karena katanya
nyampainya lama. Perjalanan yang 1 jam bisa menjadi 1.5 jam, malahan sampai 2
jam.
3. Kalau
seandainya dibuatkan jalan untuk bus, mau dibuat dimana pak. Soalnya di Bali
kan sudah sangat padat penduduknya?
Jawaban: Pembuatan jalan untuk bus itu bisa
dilakukan dijalan tol yang sekarang, kan jalan tolnya tidak ada fungsinya,
sebagian besar masyarakarakat juga tidak menggunkan jalan tol. Kemacetan juga
masih kan. Seharusnya jalan tol itu sebagai jalan untuk sarbagita. Kalu
sarbagita berjalan dengan lancar dan tidak lama maupun datangnya cepat menurut
waktu yang telah ditentukan, saya yakin kalau kemacetan akan terlewatkan.
Karena menguntungkan sekali menggunakan sarbagita. Baik itu dari masalah
pelayanan maupu dari segi ekonominya.
4. Terimakasi
pak sebelumnya, saya disisi bersama teman-teman saya yang lain berencana dalam
mengoptimalisasi kinerja sarbagita akan melakukan sistem parker dan lansung
jalan. Maksudnya, akan dibuatkan lahan parker yang dekat dengan halte sarbagita
yang akan digunakan oleh masyarakat untuk parkir kendaraannya dan berjalan ke
halted an kemudian naik bus sarbagita. Bagaimana menurut bapak?
Jawaban: Itu juga bagus, semoga saja bisa
diperhatikan oleh pemerintah Bali. Dengan begitu bisa membantu masyarakat juga
kan. Mengurangi kendaraan di jalan raya juga, otomatis akan mengurangi
kemacetan yang terjadi, atau bahkan bisa dicegah.
Terimakasih
bapak atas waktunya.